Rabu, 04 Desember 2013

Dinar dan Dirham DI INDONESIA

The Gold Dinar tetap mata uang Islam resmi sampai runtuhnya Kekaisaran Ottoman pada tahun 1924 , ketika itu menghilang selama 77 tahun . Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim tertinggi di dunia harus memiliki sejarah besar tentang Islam ekonomi . Dan itu benar-benar tepat . Mata uang Islam telah pernah ada di Indonesia .
Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia tidak tahu yang pernah dibuat Dinar dan Dirham dan diterapkan di Indonesia sebagai uang hukum yang lebih dari 600 tahun yang lalu . Sejak abad ke-14 , nenek moyang sudah akrab dengan kedua jenis uang .
Dalam buku Ying Yai Sheng Lan , yang ditulis oleh Ma Huan , petugas kantor dan penerjemah Laksamana Cheng Ho , selama ia mengunjungi ke Sumatera Utara (1405-1433) , mengatakan bahwa Samudera Pasai digunakan Dinar dengan 70 % emas , dan Keueh terbuat dari timah ( 1 Dinar = 1.600 Keuehs ) . Seperti kita ketahui , Cheng Ho adalah seorang voyager . Ia lahir sekitar 1371 di China barat daya Provinsi Yunan (sebelah utara Laos ) dengan nama Ma Ho . Ayah Ma Ho adalah seorang haji Muslim ( yang telah membuat haji ke Mekah ) dan nama keluarga Ma digunakan oleh umat Islam di representasi dari kata Mohammed .


 
Samudera Pasai diterbitkan Dinar pertama sebagai Sultan Muhammad memegang kekuasaan ( 1297-1326 ) . Pada periode Sultan Ahmad Malik az - Zahir , Dinar adalah lebih dikenal sebagai Derham Mas , yang diterbitkan dalam 2 bentuk , Derham setengah Derham ( 1346-1383 ) . Kemudian ketika Aceh menaklukkan Samudera Pasai ( 1524 ) , tradisi penerbitan Derham Mas menyebar ke seluruh Sumatera dan Malaka Peninsula , bahkan Derham masih diterapkan sampai Nippon tentara mendapat mendarat di Seulilmeum , Aceh Besar , pada 1942. Saat ini, penggunaan unit emas ( 1 emas = 2,5 gr ) masih dapat ditemukan di Sumatera Barat , sebagai pengukuran perdagangan , terutama untuk perdagangan tanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar